Malaikat yang Terlalu Sibuk

Kamu seringkali disebut malaikat, dan seringkali kamu memanggilku dewi.

Seringkali aku bahagia memiliki seorang sahabat malaikat. Karena seperti lagu, aku percaya malaikat kadang tak bersayap dan memiliki wujud yang lain. Mungkin saja memang kamu. Tapi bagaimana caranya kamu terbang begitu jauh jika kamu tidak memiliki sayap? Maka kamu mencoba menumbuhkan sayapmu dan memintaku selalu di sampingmu ketika itu.

Tapi lalu kamu terlalu sibuk membenarkan tangan dan kaki orang lain yang patah meskipun bukan karena perbuatanmu, namun membiarkan ketika aku terjatuh walaupun tepat di hadapanmu.

"Seorang dewi harus bisa berdiri sendiri." Begitu katamu. Maka aku berdiri. Sendiri, tanpa bantuanmu.

Ketika aku memintamu untuk tinggal, kamu selalu bilang ada banyak orang yang membutuhkanmu karena kamu malaikat. "Tapi dewi butuh malaikatnya." ujarku kemudian. Kamu hanya menggeleng.

Perlahan-lahan sayapmu tumbuh sehingga dengan bebas kamu terbang kesana-kemari, semakin tak menghiraukan ketika kupegang erat helaian sayapmu untuk menahanmu pergi.

Kamu tidak sadar ketika orang-orang yang kamu bantu itu mulai jatuh cinta pada keindahan sayapmu dan berkeinginan untuk memilikinya. Aku melihat dan selalu mencoba memperingatkannya padamu, tapi kini kamu berkilo-kilo meter jaraknya dariku, sehingga sekuat apapun aku berteriak kamu tak akan dapat mendengarku dengan jelas.

Ketika kamu sadar, sayapmu sudah compang-camping karena terlalu sering ditarik paksa oleh terlalu banyak orang. Kamu melihatku dari jauh dan aku balas menatapmu. Jelas sekali kamu kesal karena kehilangan sayap yang kamu tumbuhkan dengan usaha keras ketika aku selalu ada di sampingmu.

Kemudian setelahnya aku lebih sering menyesal karena memiliki seorang sahabat malaikat.  Malaikat yang terlalu sibuk mengurusi orang lain sehingga tidak sadar apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri dan pada dewinya. Malaikat yang belum bisa menempatkan diri dengan tepat. Malaikat yang akan kehilangan dewinya dalam satu kedipan mata karena tidak pernah bisa memahami keberadaannya.

Selamat tinggal malaikat yang terlalu sibuk. Urusi saja mereka.

---


Regards,
neneng.


Post a Comment

Hey, It's Me! :)

My photo
I'm a girl, I'm a riot, I'm a dreamer. nice to meet you :)

Search

Instagram

Them :)

Categories

story (26) hobby (18) love (16) hobi (15) me (15) renungan (14) you (14) privasi (10) us (9) him (7) secret (7) indonesia (6) oneshot (6) cerpen indonesia (5) kumpulan cerpen (5) picture (5) poem (5) cerita pendek (4) download (3) biodiversitas (2) gossip girl (2) photography (2) sepi (2) Portugal (1) college (1) fauna (1) future (1) jurnal (1) review (1) scylla (1) subtitle (1) year (1)

Most Wanted :)