Dua Sisi Kupu-Kupu

Kupu-kupu harus terbang bahkan sebelum ia pernah tahu bagaimana keadaan di luar sana. Ia tak pernah tahu sekejam apa dan bagaimana ia akan diterima pada lingkungan baru tempat ia akan dilahirkan. Ia hanya tahu ketika ia merambat di tanah atau menaiki pepohonan sebagai ulat kecil bahagia meskipun belum sanggup menggapai awan.
Tanah, pohon, ranting, dan daun sudah sangat cukup membuat ia bahagia sebelumnya. Ia tak pernah berharap apa-apa walau ia selalu ditemani langit biru di atas. Ia tidak berharap, tidak juga bermimpi terlalu jauh.
Kemudian ketika kepompong pecah mengubah segenap jalan hidupnya, ia pasrah dan berbahagia menatap awan yang menyajikan ketenangan untuknya. Namun ia harus terbang meski tidak tahu bagaimana caranya, ia harus keluar dari cangkang lembutnya meski awalnya ia tak sanggup. Pada akhirnya ia harus terbang, karena alam memintanya.

Pernahkah ia bertanya mengapa ia harus berubah? Mengapa ia tidak dapat hidup sederhana sebagai ulat yang walau kekurangan beberapa hal dan diserang banyak bahaya namun bahagia karena ia tidak peduli apa-apa asalkan daun hijau masih bisa memuaskannya? Mengapa ia harus menjadi kupu-kupu yang terbang dengan picik hanya mencari bunga indah dan menghisap madu dari dalamnya?

Bayangkan jika kupu-kupu ternyata tidak pernah tahu bahwa ketika dalam metamorfosisnya ia membawa dua kepribadian dalam dirinya, satu sisi ia memiliki arogan yang tinggi bahwa ia akan menjadi cantik dan memukau banyak mata yang melihat, tapi di sisi lain ia tahu ia hanyalah ulat kecil lugu yang mencintai dunia dengan tanah sebagai pijakan dan tidak rela mengganti warna hijau dengan yang lain.
Keduanya kemudian saling berdebat hingga memutuskan hal terpenting sebelum cangkang pupa terlepas dan membawa mereka melihat dunia luas,

"Tidak ada yang perlu ditakutkan untuk saling melepas. Kamu butuh terbang, dan aku butuh kekangan ini lepas."

Sisi ulat kecil lah yang berkata demikian agar sisi kupu-kupu memiliki kekuatan untuk pergi tanpa takut menyakiti sisi kecilnya yang lain. Sementara sisi ulat belajar mengikhlaskan bagaimana meskipun ia tidak lagi terlihat secara kasat mata, tapi selamanya ia akan berada bersama kupu-kupu kemanapun sisi cantik itu pergi. Sebagai kenangan, masa lalu, memori yang telah mengajarkannya banyak hal untuk menghadapi segala yang menghadang nantinya.



regards,
neneng

Post a Comment

Hey, It's Me! :)

My photo
I'm a girl, I'm a riot, I'm a dreamer. nice to meet you :)

Search

Instagram

Them :)

Categories

story (26) hobby (18) love (16) hobi (15) me (15) renungan (14) you (14) privasi (10) us (9) him (7) secret (7) indonesia (6) oneshot (6) cerpen indonesia (5) kumpulan cerpen (5) picture (5) poem (5) cerita pendek (4) download (3) biodiversitas (2) gossip girl (2) photography (2) sepi (2) Portugal (1) college (1) fauna (1) future (1) jurnal (1) review (1) scylla (1) subtitle (1) year (1)

Most Wanted :)